adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penyakit paru yang memburuk seperti asma refrakter (tidak ada perubahan atau perbaikan yang sangat singkat), bronkitis menahun/kronis, dan emfisema (kondisi kantung udara di paru-paru mengalami kerusakan yang memburuk). Penyakit ini memiliki ciri kesulitan bernafas yang tidak dapat dijelaskan serta rasa lelah berlebihan.
PPOK bisa menjadi penyakit yang melemahkan penderitanya dan saat ini penyakit PPOK menjadi penyebab kematian tertinggi ke-4 di Amerika Serikat. Saat ini penderita penyakit PPOK di Amerika saja telah mencapai 24 juta penduduk dimana sebagiannya belum terdiagnosis. Lelaki memiliki kecenderungan terkena PPOK lebih tinggi dibandingkan wanita. Itulah sebabnya mengapa laki laki harus lebih waspada terhadap penyakit PPOK ini.
Penyebab Penyakit PPOK
Penyakit paru obstruktif kronis terutama dapat dikenali dari ciri-ciri kesulitan bernafas. Hal ini diakibatkan oleh menurunnya aliran udara yang masuk dan keluar dari saluran bronkus di paru-paru. Saluran bronkial yang lebih tipis dan kecil biasa disebut bronkiolus. Bronkiolus mengandung kantung udara (alveoli), yang didalamnya terjadi pertukaran udara (oksigen dan sisa karbondioksida) dengan pembuluh darah.
Ketika seseorang menderita PPOK, kantung udara tidak dapat menampung aliran udara yang cukup untuk masuk dan keluar dari paru-paru, mengurangi kebutuhan tubuh akan oksigen. Keadaan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal:
- Kantung udara dan jalur nafas (bronkiolus) kehilangan kelenturan untuk menampung udara.
- Dinding antara kantung udara rusak atau hancur.
- Dinding dari jalur nafas menjadi radang.
- Terdapat sangat banyak lendir/mukus yang menutupi jalur nafas.
Ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh dalam timbulnya penyakit PPOK. Walaupun merokok bisa menyebabkan penyakit PPOK, namun orang yang bukan perokok juga dapat terkena penyakit ini. Tiga faktor resiko tertinggi pada perkembangan PPOK adalah:
* Merokok:
PPOK paling sering terjadi pada orang yang berumur 40 atau lebih dan yang memiliki riwayat merokok, baik sebagai kebiasaan lama ataupun masih hingga sekarang. Sekitar 90% kasus PPOK berhubungan dengan merokok.
* Faktor lingkungan:
PPOK juga dapat timbul pada orang yang memiliki hubungan dengan perokok (perokok pasif) atau polutan berbahaya meliputi zat kimia, bahan bakar, uap atau debu.
* Faktor keturunan:
Penelitian telah menemukan bahwa kekurangan protein Antitripsin (kondisi yang disebut Alpha-1 Antitripsin Deficiency, AATD) meningkatkan kemungkinan seseorang terkena PPOK. Tanpa protein ini, sistem kekebalan alami tubuh akan melawan sel paru-paru dan berujung pada kemerosotan fungsi paru. Penelitian terbaru telah menetapkan faktor keturunan lainnya dan kecenderungan yang berhubungan dengan PPOK.
Gejala Penyakit PPOK
Gejala utama PPOK adalah batuk yang berkepanjangan/kronis dan berlangsung lama disertai dengan lendir/mukus dan dahak. Sering juga disertai dengan kesulitan bernafas yang memburuk dengan meningkatnya kegiatan fisik. Seiring berjalannya penyakit PPOK, kesulitan bernafas akan terjadi ketika melakukan kegiatan yang paling sederhana seperti memakai pakaian atau membersihkan tempat tidur. Akan semakin berat untuk melakukan kegiatan dan bergerak dengan adanya pernafasan yang memakan energi lebih.
Gejala PPOK bisa saja muncul secara tiba-tiba dan terus memburuk, menuju ke tahap yang disebut eksaserbasi PPOK. Gejala dari tahap lanjut PPOK ini bisa meliputi lendir berlebihan, perubahan warna atau kekentalan lendir, dan rasa sesak meningkat pada dada, dan sering disebabkan oleh infeksi seperti radang paru (pneumonia) atau polusi udara. Eksaserbasi penyakit PPOK sering mengancam jiwa dan memerlukan penanganan dokter secepat mungkin.
Tipe Penyakit PPOK
PPOK sering terdiri dari gabungan berbagai macam penyakit paru. Dua jenis utama dari kondisi ini adalah:
- Bronkitis kronis: penyakit paru yang ditandai dengan peradangan bronkus yang memproduksi banyak lendir sehingga menutup jalur nafas.
- Emfisema: Kondisi yang terjadi ketika kantung udara menjadi rapuh dan rusak mengakibatkan berkurangnya kelenturan untuk menampung udara yang masuk dan keluar dari paru-paru.
Pengobatan Penyakit PPOK
Demikian penjelasan yang saya berikan mengenai penyakit PPOK, semoga dapat bermanfaat bagi anda, dan semoga dapat menambah wawasan anda mengenai penyakit PPOK ini. Sedangkan untuk pengobatan penyakit paru paru PPOK ini, bisa anda lihat di bawah ini. Trimakasih
0 komentar:
Posting Komentar